Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

kata-kata sufi, kata-kata sufi hudzaifah bin al-yamani, kata-kata sufi hudzaifah bin al-yamani dalam bahasa arab dan bahasa indonesia,

Halo! Apakah Anda sedang mencari penjelasan tentang kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia? Jika jawaban Anda adalah “Iya”, selamat! Sekarang Anda sedang membaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Jadi, Anda harus membacanya sampai selesai!

Biografi Singkat Hudzaifah bin Al-Yamani

Nama asli Hudzaifah bin al-Yamani adalah Huzaifah bin Hisl. Lengkapnya, Huzaifah bin Hisl bin Jabir al-A’bsiy. Jadi, kata “al-Yamani” adalah julukan bagi Hisl, bapaknya.

Hudzaifah al-Yamani adalah salah satu sahabat agung Nabi Muhammad Saw. Salah satu keistimewaannya yang tidak dimiliki sahabat-sahabat lain adalah kemampuannya mengetahui kemunafikan seseorang. Karena itulah dia menjadi telik sandi Nabi Muhammad untuk mengidentifikasi orang-orang munafik.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, bahwa setelah Umar bin Khattab menjadi khalifah, dia bertanya kepada Hudzaifah al-Yamani tentang kemungkinan ada atau tidaknya pegawainya yang munafik. Pada mulanya Hudzaifah hanya memberitahunya, bahwa ada pegawainya yang munafik, tanpa memberi tahu siapa orang yang dia maksud. Tapi tidak lama setelah itu Hudzaifah memberitahunya. Umar pun lalu memecat orang tersebut.

Dalam riwayat lain juga diceritakan, bahwa jika ada seseorang meninggal dunia, Umar bin Khattab mencari Hudzaifah bin al-Yamani. Jika dia mendapati Hudzaifah shalat untuk orang tersebut, maka dia akan shalat untuk orang tersebut. Tapi jika dia tidak mendapati Hudzaifah shalat untuk orang tersebut, maka dia tidak akan shalat untuk orang tersebut.

Umar bin Khattab mengangkat Hudzaifah bin al-Yamani menjadi pemimpin di al-Madain. Hudzaifah meninggal di sana pada tahun 36 hijria, 40 hari setelah Utsman bin Affan dibunuh oleh para pemberontak.

Jika Anda memahami penjelasan singkat di atas, Anda bisa menyimpulkan bahwa Hudzaifah bin al-Yamani adalah salah satu orang muslim ideal. Dia adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad Saw., telik sandi beliau untuk mengidentifikasi orang-orang munafik, dan pemimpin di al-Madain pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Selain itu, Khalifah kedua dalam sejarah pemerintahan Islam tersebut juga menjadikan Hudzaifah sebagai standar untuk mengidentifikasi orang-orang munafik. Karena itu, sangat logis jika kita menyimpulkan bahwa Hudzaifah adalah orang muslim yang sangat memahami ajaran Islam dan pola pergerakan orang-orang pada saat itu.

Muhammad Abdurrauf al-Munawi dalam bukunya yang berjudul al-Kawâkib ad-Durriyyah fî Tarâjumi as-Sâdah ash-Shufiyyah mengkategorikan Hudzaifah al-Yamani sebagai salah satu tokoh sufi agung generasi pertama. Dia (Hudzaifah al-Yamani) adalah salah satu sosok muslim seutuhnya. Anda bisa melihat itu dari beberapa kata-kata sufinya yang akan saya jelaskan di beberapa paragraf di bawah ini.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

kata-kata sufi, kata-kata sufi hudzaifah bin al-yamani, kata-kata sufi hudzaifah bin al-yamani dalam bahasa arab dan bahasa indonesia,

Ada banyak kata-kata sufi Hudzaifah bon al-Yamani. Tentunya, saya tidak akan menjelaskan semuanya sekarang. Pada artikel ini, saya hanya akan menjelaskan beberapa kata-kata sufinya saja.

Adapun beberapa kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Dzikir

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang dzikir, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ كَثْرَةُ ذِكْرِهِ

Amal yang paling disukai Allah adalah banyak mengingat-Nya.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa dzikir sebanyak mungkin adalah ibadah sunnah yang paling disukai Allah. Anda tahu mengapa? Ketika kaum muslim mengucapkan Dzikir, sebenarnya di sedang mengucapkan nama Allah dan memuji-Nya. Analoginya, jika ada seseorang yang menyebut nama Anda dan memuji Anda, Anda pasti akan senang. Semakin sering dia menyebut nama Anda dan memuji Anda, maka Anda akan semakin senang.

Jadi, lewat kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menganjurkan kita agar kita sering berdzikir kepada Allah. 

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Hati

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang hati, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوْبِ , فَأَيُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَتْ فِيْهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ , وَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبُهَا نُكِتَتْ فِيْهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ , حَتَّى يَصِيْرَ الْقَلْبُ عَلَى قَلْبَيْنِ : قَلْبٌ أَبْيَضُ كَالصَّفَا لَا تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ , وَآخَرَ أَسْوَدُ مُرْبَدٌ

Fitnah-fitnah dihadapkan pada hati. Hati mana yang mengingkarinya, maka di dalamnya dikasih cap putih. Hati mana yang dicampur dengannya, maka di dalamnya dikasih cap hitam. Sehingga, hati dibagi menjadi dua: hati putih jernih yang tidak dibahayakan fitnah, dan yang lain hitam yang bercampur kotoran.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa sejatinya setiap hari manusia selalu mendapat fitnah. Fitnah yang dimaksud di sini bukan hanya sekedar tuduhan negatif yang salah, tapi mencakup semua cobaan dalam hidup, khususnya sebagai pemeluk Islam. Jika hati mereka tidak terpengaruh oleh fitnah tersebut, maka hati kita akan tetap suci. Tapi jika mereka terpengaruh oleh fitnah tersebut, maka hati mereka akan tercampur dengan kotoran akibat fitnah tersebut.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Kekhawatiran Berbuat Dosa

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang kekhawatiran berbuat dosa, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

كَانَّ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَيْرِ , وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكُنِى

Orang-orang bertanya kepada al-Musthafa Saw. tentang kebaikan. Saya bertanya kepada beliau tentanag keburukan karena khawatir itu akan menimpaku.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa pada zaman Nabi Muhammad, banyak sahabat beliau yang bertanya kepada beliau tentang kebaikan. Mereka bertanya tentang itu karena mereka sangat termotivasi untuk melakukannya. Semakin banyak kebaikan yang mereka lakukan, maka semakin banyak pahala yang akan merekan dapatkan.

Tapi Hudzaifah al-Yamani tidak demikian. Meskipun banyak sahabat Nabi Muhammad bertanya tentang kebaikan, dia justru bertanya tentang keburukan. Alasannya adalah karena dia khawatir jika dia melakukan itu. Jadi, jika kita memahami kata-kata sufi di atas, maka kita akan paham bahwa dia adalah orang yang sangat antisipatif. Dia mengantisipasi banyak hal agar tidak melakukan dosa.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Bahaya Fitnah

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang bahaya fitnah, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

مَا الْخَمْرُ صِرْفًا بِأَذْهَبَ لِعُقُوْلِ الرِّجَالِ مِنَ الْفِتْنَةِ

Tidak ada khamr murni yang lebih bisa menghilangkan akal orang-orang dari pada fitnah.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa fitnah lebih berbahaya dari pada khamr. Jika seseorang minum khamr, dia sangat berpotensi melakukan beberapa hal yang dilarang dalam Islam, seperti memukul, merusak sesuatu, dan lain sebagainya. Tapi itu semua masih sangat terbatas. Sedangkan fitnah, itu bisa merusak banyak hal dengan jumlah yang sangat besar. Bahkan, fitnah bisa menyebabkan beberapa orang saling membunuh.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Istighfar

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang Istighfar, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

شَكَوْتُ لِلْمُصْطَفَى ذَرَبَ لِسَانِي فَقَالَ : أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الْإِسْتِغْفَارِ

Saya pernah mengadu kepada al-Musthafa tentang tajamnya lisanku. Beliau lalu berbertanya, “Di mana kamu dari membaca Istighfar?!”

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa lisan kita terbiasa mengucapkan kata-kata kotor, maka kita sangat dianjurkan membaca Istighfar. Istighfar adalah kalimat-kalimat tertentu yang mengandung kesadaran untuk meminta maaf kepada Allah. Mengucapkan kata-kata buruk adalah salah satu hal yang dilarang dalam Islam. Jadi, jika seorang muslim telah mengucapkannya atau telah terbiasa mengucapkannya, maka dia sangat dianjurkan mengucapkan Istighbaf sebanyak mungkin dan sesering mungkin.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Kemuliaan Allah

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang kemuliaan Allah, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

رُبَّ فَاجِرٍ فِى دِيْنِهِ , أَخْرَقَ فِى مَعِيْشَتِهِ , يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِسَمَاحِتِهِ

Betapa banyak orang mendustakan agamanya dan bodoh dalam hidupnya masuk Surga dengan kemuliaan-Nya (Allah). 

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa kelak di akhirat, akan ada banyak orang yang tidak melakukan kewajiban mereka sebagai kaum muslim karena ceroboh, sengaja, atau tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang Islam, tapi mereka akan masuk Surga berkat kemuliaan Allah. Kata-kata sufi ini menjelaskan dua hal yang sangat berharga dan harus selalu kita ingat:

  1. Rahmat Allah bukan hanya untuk orang-orang yang taat.
  2. Kita tidak boleh meremehkan orang-orang bodoh dan sering bermaksiat, karena mungkin kelak mereka masuk Surga berkat kemuliaan Allah sementara kita masuk Neraka karena kita telah menganggap mereka remeh.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Kemiskinan

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang kemiskinan, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

مَا مِنْ يَوْمٍ أَقَرَّ لِعَيْنِي , وَلَا أَحَبَّ لِنَفْسِى , مِنْ يَوْمٍ آتِى أَهْلِى فَلَا أَجِدُ فِيْهِ طَعَامًا

Tidak ada hari yang menyejukkan mataku dan tidak yang lebih cintai jiwaku ketimbang hari saya datang kepada keluarga dan saya tidak menemukan makanan di dalam rumahnya.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa kemiskinan bukanlah sesuatu yang menyedihkan. Itu sangat terlihat dari kata-kata sufi di atas, bahwa hari yang paling menyenangkan bagi dia adalah hari ketika dia datang ke rumah keluarganya dan dia tidak melihat mereka memiliki makanan. Kemiskinan bukanlah aib menurut Islam. Jadi, kaum muslim yang miskin tidak perlu malu!

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Hal Paling Berbahaya Bagi Kaum Muslim

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang hal paling berbahaya bagi kaum muslim, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَى هَذِهِ الْأُمَّةِ أَنْ يُؤْثِرُوْا مَا يَرَوْنَ عَلَى مَا يَعْلَمُوْنَ : وَأَنْ يَضِلُّوْا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Sesuatu yang paling berbahaya, yang saya takutkan menimpa umat ini, adalah mereka mengutamakan sesuatu yang mereka lihat dari pada sesuatu yang mereka ketahui dengan sangat baik, dan mereka tersesat sementara mereka tidak menyadari.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa sesuatu yang kita lihat belum tentu baik bagi kita. Alasan yang paling logis adalah karena sesuatu yang kita lihat belum kita pahami dengan baik, apakah itu benar-benar bermanfaat bagi kita atau tidak. Mata kita sangat mungkin tertipu oleh hal-hal yang kita lihat. Karena itulah, sangat besar kemungkinan kita akan tertipu dengan hal baru yang kita lihat sementara kita tidak menyadarinya.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Kemunafikan dan Kekufuran

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang kemunafikan dan kekufuran, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

ذَهَبَ النِّفَاقُ فَلَا نِفَاقَ , إِنَّمَا هُوَ الْكُفْرُ بَعْدَ الْإِيْمَانِ

Kemunafikan telah pergi sehingga tidak tersisa kemunafikan. Sesungguhnya itu adalah kekufuran setelah keimanan.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa pada saat Nabi Muhamamd hidup, banyak orang menyembunyikan kemunafikan mereka. Tapi setelah beliau meninggal dunia, mereka menampakkan kemunafikan mereka secara terang-terangan. Jadi, menurut Hudzaifah bin al-Yamani, menunafikan yang mereka tampakkan setelah beliau meninggal dunia adalah kekufuran setelah mereka beriman, bukan hanya sekedar kemunafikan.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Fokus pada Tujuan

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang fokus pada tujuan, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

اسْلُكُوْا الطَّرِيْقَ , فَإِنْ سَلَكْتُمُوْهُ فَقَدْ سَبَقْتُمْ سَبْقًا بَعِيْدًا , وَإِنْ أَخَذْتُمْ يَمِيْنًا وَشِمَالًا فَقَدْ ضَلَلْتُمْ ضَلَالًا بَعِيْدًا

Tempuhlah jalan! Jika kalian telah menempuhnya, maka sungguh kalian telah sampai di tempat yang jauh. Jika kalian mengambil arah kanan dan kiri, maka sungguh kalian telah tersesat jauh.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa harus tetap fokus pada tujuan awal. Jika kita tidak fokus dan melakukan hal lain, maka itu sangat berpotensi menjadi sebab kegagalan kita. Sebagai contoh, jika fokus kita adalah ridah Allah, maka kita harus melakukan semua hal yang bisa mempermudah kita mendapatkannya. Kita tidak boleh melakukan kemaksiatan yang bisa menjadi sebab kegagalan kita atau bahkan kita akan tersesat. Jika fokus kita adalah bekerja dengan baik, maka kita tidak boleh melakukan hal-hal yang bisa mengganggu atau bahkan menggagalkan pekerjaan kita. Sesimpel itu!

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Hisab di Alam Kubur dan Hari Kiamat

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang hisab di alam kubur dan hari Kiamat, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

إِنَّ فِى الْقَبْرِ حِسَابًا , وَإِنَّ فِى الْقِيَامَةِ حِسَابًا , فَمَنْ حُوْسِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عُذِّبَ

Sungguh di dalam kubur ada hisab. Sungguh pada hari Kiamat ada hisab. Barangsiapa yang dihisab pada hari Kiamat, maka dia akan disiksa.

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa semua orang akan dimintai pertanggung jawaban di alam kubur dan pada hari Kiamat. Mereka akan ditanya, apakah mereka melakukan kewajiban mereka sebagai hamba Allah dengan baik atau tidak, apakah makanan yang mereka makan, minuman yang mereka minum, pakaian yang mereka pakai adalah makanan, minuman, dan pakaian yang halal, dan lain sebagainya. Dia juga menjelaskan, bahwa jika seseorang mendapatkan pertanyaan-pertanyaan lagi pada hari Kiamat, maka dia akan di siksa di Neraka. Jadi, poinnya adalah kita harus ekstra hati-hati selama hidup di dunia ini. Sebisa mungkin, kita harus meminimalisir kesalahan atau bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Kata-Kata Sufi Hudzaifah bin Al-Yamani Tentang Kematian

Jika Anda ingin tahu kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani tentang kematian, perhatikan kata-kata sufi di bawah ini!

وَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ قَالَ : حَبِيْبٌ جَاءَ عَلَى فَاقَةٍ , لَا أَفْلَحَ مَنْ نَدِمَ

Ketika kematian datang menghampirinya (Hudzaifah al-Yamani), dia berkata, “Kekasih telah datang pada saat jiwa butuh pada kematian. Tidak akan bahagia orang yang menyesal (menyesali kematian).”

Dalam kata-kata sufi di atas, Hudzaifah al-Yamani menjelaskan bahwa kematian adalah sesuatu yang sangat indah. Dia mengibaratkan kematian sebagai kekasih yang selalu dia nantikan kedatangannya. Dia sangat paham, bahwa kematian adalah satu-satunya “pintu” untuk bertemu Allah. Ada banyak penjelasan bahwa para kekasih Allah senantiasa merindukan kematian dalam berbagai literasi keislaman, khususnya literasi tasawuf. Sebaliknya, orang-orang yang membenci kematian akan menyesal pada saat kematian datang kepada mereka.

Itulah kata-kata sufi Hudzaifah bin al-Yamani dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Apakah Anda paham? Jika Anda ingin bertanya, silahkan bertanya!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

Posting Komentar

Posting Komentar