Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

kata kata sufi, kata kata sufi nabi muhammad, kata kata sufi nabi muhammad dalam bahasa arab, kata kata sufi nabi muhammad dalam bahasa indonesia,

Halo! Apakah Anda sedang mencari penjelasan tentang kata-kata sufi Nabi Muhammad dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia? Jika jawaban kalian adalah "Iya", selamat! Sekarang Anda sedang mambaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Jadi, Anda harus mebacanya sampai selesai!

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Saw. yang akan saya kutip dalam artikel ini berasal dari buku yang berjudul Al-Kawâkib ad-Durriyyah fî Tarâjumi as-Sâdah ash-Shufiyyah karya Muhammad Abdurrauf al-Munawi. Anda bisa merujuk buku tersebut untuk melihat validasi artikel ini dan kata-kata sufi Nabi Muhammad Saw. yang lain.

Apa Itu Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad?

Sebelum saya menjelaskan apa saja kata-kata sufi Nabi Muhammad Saw., terlebih dahulu saya akan menjelaskan maksud kata-kata sufi Nabi Muhammad Saw.. Saya kira itu sangat penting untuk Anda pahami terlebih dahulu mengingat sufi adalah sebuah istilah yang disematkan kepada orang yang mengikuti ajaran tasawuf, yang secara umum merupakan cabang spiritual dalam agama Islam yang bertujuan untuk mencapai kedekatan dengan Allah melalui tindakan spiritual, seperti meditasi, dzikir, dan pengendalian diri, sebelum kemudian diepistemifikasi menjadi sebuah cabang ilmu Islam.

Kata-Kata Sufi: Apa Itu?

Sufi, secara simpel, adalah orang yang mempraktikkan ajaran-ajaran tasawuf dalam kehidupannya yang nyata. Yang saya maksud dengan istilah "kehidupannya yang nyata" adalah kehidupannya yang selaras antara pengetahuan, hati, dan prilakunya. Di sini saya mengecualikan bagian-bagian kehidupan yang dibuat-buat, yang ditampakkan oleh beberapa pengikut ajaran Islam, meskipun dalam beberapa kasus mereka tampak atau ditampakkan sebagai yang ideal sebagai contoh mempraktikkan ajaran-ajaran Islam.

Seorang sufi, dengan pilar-pilar tasawuf yang dipraktikkannya, mampu mencerna ajaran-ajaran Islam dan menyelerasakannya dengan kehidupan secara lebih arif dan bijaksana. Dalam pola hidup semacam itulah dia mengucapkan kata-kata sebagai sikap terhadap sub-sub kehidupan.

Jadi, secara sederhana, Anda bisa memahami bahwa kata-kata sufi adalah kata-kata yang diucapkan oleh orang yang mempraktikkan ajaran-ajaran tasawuf sebagai sikap terhadap sub-sub kehidupan.

Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad

Pada paragraf sebelumnya saya telah menjelaskan arti kata-kata sufi secara sederhana. Tapi penjelasan tersebut akan sangat fatal secara ilmu jika digunakan untuk mamaknai arti kalimat "Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad". Muhammad Abdurrauf al-Munawi sendiri tidak memasukkan Nabi Muhammad sebagai salah satu generasi sufi pertama dalam buku Al-Kawâkib ad-Durriyyah fî Tarâjumi as-Sâdah ash-Shufiyyah, melainkan sebagai peletak dasar kesufian dalam Islam.

Di hadapkan pada fakta di atas, juga definisi sufi sebagai istilah yang disematkan kepada orang yang mengikuti ajaran tasawuf, agaknya kita perlu melihat fakta lain, untuk mempermudah pemahaman terhadap arti kalimat, "Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad", setidaknya seperti yang dimaksudkan dalam artikel ini, bahwa sumber keislaman pada masa Nabi Muhammad adalah al-Quran (wahyu), hadits qudsi (wahyu), hadits nabawi (wahyu dan logika). Kombinasi tiga hal itulah yang menjadi standar keislaman pada waktu itu, tidak terkecuali keislaman beliau sendiri.

Di sini saya tidak akan berbicara panjang lebar tentang keislaman Nabi Muhammad dan standarnya. Itu membutuhkan banyak waktu, pikiran, dan tenaga. Mungkin kita bisa mendiskusikan itu di lain kesempatan. Di sini, saya hanya ingin mengatakan secara sederhana, bahwa yang dimaksud "Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad" dalam artikel ini adalah kata-kata yang diucapkan oleh Nabi Muhammad sebagai sikap terhadap sub-sub kehidupan atau (dan) ajaran bagi kaum muslim. Kata-kata tersebut terkodifikasi dalam buku-buku hadits nabawi dan hadits qudsi, yang kemudian menjadi pedoman hidup kaum muslim.

Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

kata kata sufi, kata kata sufi nabi muhammad, kata kata sufi nabi muhammad dalam bahasa arab, kata kata sufi nabi muhammad dalam bahasa indonesia,

Ada banyak kata-kata sufi Nabi Muhammad Saw.. Dalam buku Al-Kawâkib ad-Durriyyah fî Tarâjumi as-Sâdah ash-Shufiyyah Muhammad Abdurrauf al-Munawi sendiri hanya mengutip seratus kata-kata sang pembesar pada sufi tersebut. Beberapa di antaranya berasal dari hadits shahih, hasan, dan dla'îf, yang kesemuanya dijadikan sebagai argumentasi prilaku-prilaku mulia dalam Islam.

Di bawah ini adalah beberapa kata-kata sufi Nabi Muhammad yang saya kutip dari buku "Al-Kawâkib ad-Durriyyah fî Tarâjumi as-Sâdah ash-Shufiyyah" karya Muhammad Abdurrauf al-Munawi:

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Orang-Orang Fakir dan Anjuran Menolong Mereka

Orang-orang fakir mendapat perhatian khusus dalam Islam. Kaum muslim yang mampu membantu mereka sangat dianjurkan melakukan itu. Kita bisa menemukan salah satu anjuran tersebut dalam kata-kata sufi di bawah ini:

اتَّخِذُوْا عِنْدَ الفُقَرَاءِ أَيَادِيَ , فَإِنَّ لَهُمْ دَوْلَةً يَوْمَ القِيَامَةِ

Jadilah penolong bagi orang-orang fakir karena mereka memiliki kekuatan pada hari Kiamat.

Jika Anda memahami kata-kata sufi di atas, Anda bisa menyimpulkan bahwa kaum muslim yang memiliki harta lebih banyak dianjurkan membantu orang-orang fakir agar mereka tidak kesusahan dalam hidup mereka. Pada hari Kiamat, mereka memiliki kekuatan yang bisa menolong orang-orang yang telah membantu mereka di dunia. Selain itu, dengan kekuatan mereka, mereka juga bisa menuntut orang-orang yang tidak mau membantu mereka.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Niat dan Akibat Perbuatan Buruk

Niat adalah sesuatu yang sangat vital bagi kaum muslim. Niat akan mempengaruhi nilai perbuatan mereka. Jika niat mereka baik, maka perbuatan mereka baik. Tapi jika niat mereka buruk, maka nilai perbuatan mereka juga buruk.

Dalam Islam, niat buruk yang dilanjutkan dengan perbuatan buruk akan memberi akibat yang sangat fatal bagi pelakunya. Anda bisa menemukan penjelasan tersebut dalam kata-kata sufi di bawah ini:

ابْنَ آدَمَ , لَكَ مَا نَوَيْتَ , وَعَلَيْكَ مَا اكْتَسَبْتَ , وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

Wahai anak Adam! Kamu akan mendapatkan manfaat dari niatmu. Kamu akan menanggung akibat perbuatanmu. Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.

Dalam kata-kata sufi di atas, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa seseorang akan mendapat manfaat jika niatnya baik. Tapi jika niatnya buruk dan dilanjutkan dengan perbuatan buruk, maka dia akan berdosa.

Selain itu, Nabi Muhammad juga menjelaskan bahwa seseorang akan bersama orang yang dicintainya. Maksudnya adalah bahwa jika menyintai seseorang, kita pasti melakukan apa saja yang dia lakukan. Jika kita menyintai Nabi Muhammad, kita pasti melakukan apa saja yang dilakukan beliau dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang beliau (sesuai kemampuan kita). Kita akan berusaha keras agar beliau tidak marah. Karena itulah, kelak di akhirat, kita akan bersama beliau di Surga.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Zuhud dan Cara Agar disukai Manusia

Zuhud adalah salah satu sifat yang sangat terpuji dalam Islam. Zuhud adalah tidak terpengaruh kemewahan dan kenikmatan dunia. Nabi Muhammad sangat menganjurkan kaum muslim memiliki sifat zuhud. Anda bisa menemukan penjelasan tersebut dalam kata-kata sufi di bawah ini:

ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ , وَازْهَدْ فِيْمَا فِي أَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ

Berlakulah zuhud di dunia maka Allah akan menyintaimu. Berlakulah zuhud pada sesuatu yang dimiliki manusia, maka manusia akan menyukaimu.

Jika Anda memahami kata-kata sufi di atas, Anda bisa menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad secara spesifik menganjutkan kaum muslim agar berlaku zuhud di dunia (tidak terpengaruh kemewahan dan kenimkatan dunia). Tujuannya adalah agar perhatian mereka hanya tertuju pada Allah. Jika mereka bisa melakukan itu, maka Allah pasti menyintai mereka. Selain itu, beliau juga menganjurkan mereka agar tidak terpengaruh pada harta yang dimiliki manusia. Itu adalah salah satu cara agar manusia menyintai mereka.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Pagi dan Sore

Dalam Islam, pagi dan sore adalah tanda kekuasaan Allah. Ada banyak kejadian yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya di dua waktu tersebut. Kematian, sakit, senang, susah, dan lain sebagainya.

Ada satu kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang pagi dan sore yang sangat perlu untuk Anda pahami. Satu kata-kata sufi yang saya maksud adalah sebagai berikut:

إِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تُحَدِّثْ نَفْسَكَ بِالْمَسَاءِ , وَإِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تُحَدِّثْ نَفْسَكَ بِالصَّبَاحِ

Jika kamu telah memasuki waktu pagi, maka janganlah kamu berbicara pada dirimu tentang waktu sore. Jika kamu telah memasuki waktu sore, maka janganlah kamu berbicara pada dirimu tentang waktu pagi.

Dalam kata-kata sufi di atas, secara spesifik, Nabi Muhammad menganjurkan kita agar kita tidak memikirkan apa yang akan terjadi di waktu sore di pagi hari. Beliau juga menganjutkan kita agar tidak memikirkan apa yang akan terjadi di esok pagi di waktu sore ini. Alasan yang paling masuk akal adalah karena kita belum tentu hidup di waktu-waktu tersebut. Kita sangat dianjurkan memfokuskan perhatian hanya kepada Allah.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Doa untuk Dua Orang Tua dan Rezeki

Dua orang tua kita adalah dua orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Mereka melahirkan kita, memberi kita makan, minum, pakaian, rumah, kasih sayang, dan lain sebagainya. Kita tidak akan pernah bisa membalas kebaikan mereka berdua.

Ada satu kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang hubungan antara doa untuk dua orang tua dan rezeki. Saya berharap Anda memahaminya dengan sangat baik Perhatikan!

إِذَا تَرَكَ العَبْدُ الدُّعَاءَ لِوَالِدَيْهِ انْقَطَعَ عَنْهُ الرِّزْقُ فِى الدُّنْيَا

Jika seorang hamba meninggalkan doa untuk dua orang tuanya, maka rezeki di dunia akan terputus darinya.

Dalam kata-kata sufi di atas, secara spesifik, Nabi Muhammad menjelaskan hubungan yang sangat erat antara doa untuk dua orang tua dan rezeki. Kita di dunia akan mudah mendapat rezeki yang tidak terputus jika kita selalu berdoa untuk dua orang tua kita. Sebaliknya, jika kita tidak berdoa untuk mereka, maka rezeki kita di dunia akan terputus. Kata-kata sufi di atas menjelaskan betapa pentingnya berbakti kepada dua orang tua.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Rendah Hati

Rendah hati adalah antonim sombong. Dalam Islam, rendah hati adalah salah satu sifat yang sangat terpuji. Rendah hati menyebabkan seseorang tidak meremehkan orang lain.

Satu kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang rendah hati yang sangat menarik. Sebagai muslim, kita sangat dianjurkan untuk memahaminya. Perhatikan!

إِذَا تَوَاضَعَ العَبْدُ رَفَعَهُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ

Jika seorang hamba bersikap rendah hati, maka Allah akan mengangkatnya ke lagit ketujuh.

Dalam kata-kata sufi di atas, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa jika seorang muslim rendah hati, maka Allah akan mengangkat derajatnya sampai ke langit tujuh. Dengan kata lain, Allah sangat menyukai orang muslim yang rendah hati.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Kefakiran

Pada umumnya, tidak ada orang yang suka hidup dalam keadaan fakir. Seseorang akan sulit melakukan dan mendapatkan hal-hal yang dia inginkan, seperti membeli makanan, baju, dan lain sebagainya.

Dalam Islam, kefakiran adalah salah satu kondisi yang sangat baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada satu kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang kefakiran yang sangat menarik untuk Anda pahami. Perhatikan kutipan di bawah ini!

إِذَا رَأَيْتَ الْفَقْرَ مُقْبِلًا فَقُلْ : مَرْحَبًا بِشِعَارِ الصَّالِحِيْنَ , وَإِذَا رَأَيْتَ الْغِنَى مُقْبِلًا فَقُلْ : ذَنْبٌ عُجِّلَتْ عُقُوْبَتُهُ

Jika kamu melihat kefakiran datang, maka ucapkanlah, "Selamat datang, lambang orang-orang saleh." Jika kamu melihat kecukupan, maka ucapkanlah, "Dosa yang hukumannya disegerakan."

Dalam kata-kata sufi di atas, Nabi Muhammad mengajarkan kalimat-kalimat bijak untuk kita ucapkan jika kita dalam keadaan fakir. Kalimat tersebut adalah, “Selamat datang, lambang orang-orang saleh (مَرْحَبًا بِشِعَارِ الصَّالِحِيْنَ).”  Sedangkan jika kita sedang dalam keadaan memiliki kekayaan, kita dianjurkan mengucapkan kalimat agar kita selalu waspada dan selalu berbuat baik, “Dosa yang hukumannya disegerakan (ذَنْبٌ عُجِّلَتْ عُقُوْبَتُهُ).”

Jadi, satu pelajaran penting yang harus selalu kita ingat adalah, bahwa banyak orang-orang saleh pada zaman dahulu hidup dalam keadaan fakir.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Dosa dan Akibatnya

Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum-hukum agama. Dalam Islam, dosa memiliki konsekuensi fatal di dunia dan akhirat. Salah satu kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang dosa adalah sebagai berikut:

إِذَا كَثُرَتْ ذُنُوْبُ الْعَبْدِ ابْتَلَاهُ اللهُ بِالْحُزْنِ حَتَّى يُكَفِّرَهَا

Jika dosa seorang hamba telah banyak, maka Allah akan memberinya cobaan dengan kesedihan sampai Dia meleburnya.

Dalam kata-kata sufi di atas, Nabi Muhammad menjelaskan konsekuensi fatal jika seseorang miliki dosa. Semakin banyak dosa seseorang, maka Allah akan memberinya cobaan dengan kesedihan sampai Allah mengampuninya.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Bahaya Memuji Orang Fasik

Orang fasik adalah orang yang tidak taat kepada Allah dan Nabi Muhammad. Beberap contohnya adalah pencuri, pembohong, dan lain sebagainya. Salah satu kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang orang fasik adalah sebagai berikut:

إِذَا مُدِحَ الفَاسِقُ غَضِبَ الرَّبُّ وَاهْتَزَّ الْعَرْشُ

Jika orang fasik dipuji, maka Tuhan marah dan 'Arsy berguncang.

 Dalam kata-kata sufi di atas, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Allah akan marah dan Arsy berguncang jika orang fasik dipuji. Jadi, kita harus mengucapkan apa adanya. Jika yang dia lakukan adalah kesalahan, maka kita harus berani mengatakan bahwa itu adalah kesalahan.

Kata-kata sufi Nabi Muhammad Tentang Bahaya Kedzaliman

Ada banyak kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang kedzaliman. Salah satunya adalah kutipan di bawah ini:

يَقُوْلُ اللهُ - عَزَّ وَجَلَّ : اشْتَدَّ غَضَبِيْ عَلَى مَنْ ظَلَمَ مَنْ لَا يَجِدُ لَهُ نَاصِرًا غَيْرِيْ 

Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Amarahku menjadi sangat kuat kepada orang yang mendzalimi orang lain yang tidak memiliki penolong selain Aku.

Dalam kata-kata sufi di atas, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Allah sangat marah kepada seseorang yang sangat dzalim kepada orang lain yang tidak bisa berbuat apa-apa, yang tidak memiliki penolong selain Allah.

Kata-Kata Sufi Nabi Muhammad Tentang Kehidupan

Di bawah ini adalah kata-kata sufi Nabi Muhammad tentang kehidupan yang menjelaskan prinsip timbal balik dalam interaksi sosial:

كَمَا تَدِيْنُ تُدَانُ

Sebagaimana kamu memperlakukan orang lain, maka seperti itulah kamu akan diperlakukan.

Dalam kata-kata sufi tentang kehidupan di atas, Nabi Muhammad menjelaskan prinsip timbal balik dalam interaksi sosial, yaitu bahwa perlakuan seseorang terhadap orang lain akan mencerminkan bagaimana mereka sendiri akan diperlakukan. Dengan kata lain, sikap baik dan adil yang kita tunjukkan kepada orang lain akan berbalik kepada kita dalam bentuk perlakuan yang serupa. Jika kita bersikap ramah, adil, dan penuh kasih sayang, kemungkinan besar kita akan menerima perlakuan yang sama dari orang lain. Sebaliknya, jika kita bersikap kasar atau tidak adil, kita juga akan mengalami hal serupa. Prinsip ini menekankan pentingnya empati dan integritas dalam berhubungan dengan orang lain.

Itulah beberapa kata-kata sufi Nabi Muhammad yang perlu Anda ketahui. Jika Anda merasa perlu ada penambahan, Anda bisa memberi tahu saya dengan menulisnya di kolom komentar.

Semoga bermanfaat! Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

0

Posting Komentar